Meravi.id

bumdes

meravi

Koperasi

Koperasi Merah Putih

Sinkronisasi

Perjalanan Meravi.id dalam Program BINA Desa 2023/2024: Mewujudkan Desa Mandiri melalui Inkubasi dan Pendampingan

17 Jun 2025

By: admin

perjalanan-meraviid-dalam-program-bina-desa-20232024-mewujudkan-desa-mandiri-melalui-inkubasi-dan-pendampingan

Program Bina Desa (BISA) 2023/2024 merupakan Program inisiatif pengembangan masyarakat berbasis ekonomi yang diinisiasi oleh Danone Indonesia bekerjasama dengan Bumdes.id yang menitikberatkan pada pengembangan lembaga desa sebagai satuan organisasi masyarakat, serta mendukung pengembangan potensi desa wisata melalui lembaga ekonomi yang ada di desa. Inisiatif kolaboratif antara Danone Indonesia dan Bumdes.id ini dirancang bukan hanya sebagai ajang penghargaan, tetapi juga sebagai ruang belajar dan pendampingan jangka panjang yang menumbuhkan kemandirian, memperkuat kelembagaan, dan mentransformasi ekonomi desa secara berkelanjutan.

Perjalanan Program BINA Desa dimulai pada awal tahun 2024 melalui kegiatan Sosialisasi dan Technical Meeting yang mempertemukan seluruh calon peserta dari desa-desa binaan Danone Indonesia. Dalam pertemuan awal tersebut, peserta dikenalkan dengan struktur program yang komprehensif, yang mencakup lima tahapan utama: webinar, pelatihan dan coaching tematik, seleksi dan penilaian desa, pitching, penganugerahan lima desa juara, dan pendampingan tematik bagi desa terpilih. Penjelasan ini diberikan secara runtut agar peserta memahami bahwa program ini bukan sekadar lomba, melainkan proses inkubasi yang berkelanjutan untuk mewujudkan desa mandiri

Sebelum dilaksanakan pelatihan tematik desa-desa peserta diberi pilihan untuk mengikuti satu dari tiga tema sesuai hasil asesmen awal, yakni tema kelembagaan, tema keuangan, dan tema pemasaran. Masing-masing tema dirancang untuk menjawab tantangan spesifik di tingkat desa. Dalam pelaksanaannya, kegiatan pelatihan dilakukan secara daring, dilanjutkan dengan sesi coaching melalui WAG untuk memastikan bahwa materi pelatihan dapat diterapkan langsung dalam konteks lokal desa masing-masing.

Setelah menjalani pelatihan, desa-desa mengikuti proses seleksi yang ketat. Penilaian mencakup aspek keaktifan dalam pelatihan (60%), kelengkapan administrasi (20%), serta observasi langsung terhadap potensi pengembangan desa (20%). Berdasarkan dari hasil penilaian pelatihan tematik, akan diumumkan 10 Desa untuk mengikuti kegiatan pitching yang menjelaskan potensi desa, rencana pengembangan, dan strategi pengelolaan BUM Desa ke depan, dari proses ini, dipilihlah lima Desa Juara Program Bina Desa (BISA) :

Desa Ponggok, Kab Klaten
Desa Blederan, Kab Wonosobo
Desa Bongkasa Pertiwi, Kab Badung
Desa Cibeusi, Kab Subang
Desa Karangasem, Kab Gunungkidul

Kegiatan penganugerahan yang digelar pada 26Ã¢â‚¬â€œ27 Juni 2024 menjadi momen perayaan sekaligus peluncuran fase inkubasi. Selain menerima penghargaan, para desa juara juga mengunjungi praktik baik pengelolaan BUMDes di Tridadi Makmur dan BUM Desa Panggung Lestari

Setelah penganugerahan, kelima desa juara memasuki fase pendampingan tematik intensif. Di sinilah program benar-benar diuji: apakah penghargaan dapat diterjemahkan menjadi perubahan nyata?

Revitalisasi Kelembagaan

Desa Karangasem dan Desa Blederan berhasil memperoleh sertifikat badan hukum BUMDes, memperkuat fondasi legal usaha desa. Sementara itu, Desa Cibeusi yang sebelumnya tidak aktif, kini hidup kembali dengan struktur kepengurusan baru yang lebih profesional dan partisipatif.

Digitalisasi Tata Kelola

Tiga desa, yakni Desa Ponggok, Desa Blederan, dan Desa Bongkasa Pertiwi, mulai menerapkan Sistem Akuntansi dan Analisa Bisnis (SAAB) berbasis cloud. Sistem ini membantu desa untuk mencatat, mengelola, dan menganalisis keuangan secara transparan dan real-time dalam mendorong pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat

Fase pendampingan membuktikan bahwa transformasi tidak datang dari pelatihan satu arah, melainkan dari proses yang hidup, mendalam, dan terlibat. Pendampingan bukan hanya mendampingi, tapi menyemai keberanian untuk berubah dan mengelola masa depan dengan visi. Kelima desa kini tak hanya menjadi juara dalam catatan skor, tetapi juga menjadi pelopor perubahan di wilayahnya masing-masing dalam membangun desa bukan dari nol, tetapi dari potensi yang disadari dan dikelola dengan baik.

Program ini tidak hanya melahirkan Desa Juara secara simbolis, tetapi juga menciptakan Desa Juara dalam praktik kelembagaan dan manajerial. Desa-desa ini kini lebih siap menghadapi tantangan ekonomi modern dengan bekal kelembagaan yang kuat dan pengelolaan berbasis teknologi.

Preview