LATAR BELAKANG
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam struktur perekonomian nasional. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyediakan lebih dari 90% lapangan kerja nasional. Data ini menunjukkan bahwa UMKM tidak hanya menjadi penyokong utama ekonomi, tetapi juga berfungsi sebagai penopang kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan perkotaan yang lebih kecil. Namun, meskipun kontribusi mereka signifikan, banyak UMKM yang menghadapi tantangan serius, terutama terkait dengan perencanaan dan pengelolaan usaha.

Salah satu isu utama yang dihadapi UMKM adalah kurangnya rencana usaha yang jelas dan terstruktur. Banyak pelaku UMKM beroperasi tanpa pedoman strategis yang memadai, yang membuat mereka sulit untuk bertahan dan bersaing dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Rencana usaha yang matang bukan hanya sekedar dokumen formalitas; ia berfungsi sebagai peta jalan yang memandu UMKM dalam mengarahkan usaha mereka, menentukan arah pengembangan, serta menghadapi tantangan yang mungkin muncul di pasar. Rencana usaha yang baik mencakup analisis pasar, pemahaman tentang posisi kompetitif, proyeksi keuangan, dan strategi pemasaran yang tepat.

Pendampingan dalam penyusunan dan penerapan rencana usaha menjadi langkah krusial untuk meningkatkan daya saing UMKM. Melalui program pendampingan ini, pelaku UMKM akan dibekali dengan pemahaman yang mendalam tentang cara menyusun rencana usaha yang efektif. Mereka akan dilatih untuk memahami dan menentukan target pasar yang sesuai, serta melakukan analisis yang tepat terhadap lingkungan bisnis mereka. Alat seperti Business Model Canvas (BMC) dan analisis SWOT akan diajarkan sebagai metode untuk mengevaluasi dan menyempurnakan rencana usaha mereka. Penggunaan BMC memungkinkan UMKM untuk menggambarkan dan merumuskan model bisnis mereka secara visual, sementara analisis SWOT membantu mereka dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi.

Melalui pendampingan ini, harapannya adalah UMKM tidak hanya dapat survive, tetapi juga thrive, menciptakan lapangan kerja baru, dan berkontribusi pada penciptaan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Seiring dengan visi pemerintah untuk memperkuat sektor UMKM sebagai motor penggerak ekonomi, inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjuta

RUANG LINGKUP
Pendampingan ini terfokus pada Rencana Usaha UMKM. Program pendampingan disusun tidak hanya memperhatikan keluaran (output based), namun juga memperhatikan proses (process based). hal ini guna memudahkan proses transfer knowledge kepada pengelola UMKM. Kegiatan pendampingan akan fokus pada:

METODOLOGI
Metodologi Pendampingan Rencana Usaha bagi Pelaku UMKM adalah sebagai berikut :

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan Pendampingan Rencana Usaha bagi UMKM akan dilaksanakan secara offline (luring) dan online (daring) selama 3 (tiga) bulan. Pertemuan luring dilaksanakan bulan pertama terdapat 4 (empat) kali pertemuan, bulan kedua 2 (dua) kali pertemuan, dan bulan ketiga 1 (satu) kali pertemuan. online

INFORMASI PENDAMPINGAN HUBUNGI :

WhatsApp/Telepon :
087-805-900-800
085-772-900-800

E-mail :
sekretariat.meravi.id@gmail.com
sekretariat.bumdes.id.id@gmail.com