meravi
4 Rahasia Menyusun Laporan Keuangan UMKM agar Usaha Lebih Terarah
27 Sep 2025
/By: admin

Langkah Rahasia Menyusun Laporan Keuangan UMKM
1. Pisahkan Keuangan Usaha dan Pribadi dalam Laporan Keuangan UMKM
Kesalahan paling umum adalah mencampur uang pribadi dengan uang usaha. Akibatnya, sulit menilai apakah bisnis benar-benar untung atau sekadar berputar di tempat. Dengan membuka rekening khusus usaha, arus keluar-masuk lebih mudah dipantau. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK, 2023), pemisahan rekening ini juga menjadi syarat awal agar UMKM layak mendapatkan akses pinjaman formal.
Selain mempermudah pencatatan, pemisahan ini juga mendidik pelaku usaha untuk lebih disiplin dalam membedakan kebutuhan pribadi dan bisnis. Banyak UMKM yang tumbuh lebih cepat karena mampu menjaga cash flow tetap sehat.
Setelah pemisahan keuangan, langkah berikutnya adalah pencatatan transaksi harian. Setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apapun, harus dicatat. Kebiasaan ini mencegah kebocoran kas dan membantu pemilik usaha mengetahui kondisi riil. Kementerian Keuangan (2022) menegaskan bahwa catatan transaksi yang rapi akan menjadi dasar laporan keuangan yang valid. Dalam jangka panjang, pencatatan konsisten ini mempermudah evaluasi usaha dan menjadi acuan saat mengajukan pembiayaan.
Pencatatan manual memang bisa dilakukan, namun penggunaan aplikasi digital jauh lebih efisien. Aplikasi kas sederhana atau software akuntansi berbasis cloud dapat memudahkan rekap harian maupun bulanan. Selain menghemat waktu, risiko salah input juga lebih kecil. Sebuah riset dari International Finance Corporation (IFC, 2021) menyebutkan bahwa UMKM yang menggunakan teknologi pencatatan memiliki peluang 30% lebih besar untuk mendapatkan modal usaha karena laporan keuangannya lebih kredibel. Dengan dukungan digital, laporan keuangan UMKM bisa lebih rapi dan siap dipakai kapan saja.
3. Susun Laporan Keuangan Usaha secara Teratur
Laporan keuangan tidak berhenti di pencatatan transaksi saja. UMKM sebaiknya menyusun laporan laba rugi untuk melihat keuntungan, serta laporan arus kas untuk memastikan kemampuan bayarnya. Perhitungan modal dan ekuitas juga penting agar pemilik usaha tahu seberapa kuat posisi finansialnya. Dengan laporan utama ini, kondisi usaha bisa dinilai secara menyeluruh.
Laporan yang baik harus didukung dokumen bukti transaksi. Kwitansi, Nota, faktur, atau struk jangan sampai hilang karena berfungsi sebagai verifikasi data. Selain itu, lakukan rekonsiliasi rutin dengan rekening bank agar catatan sesuai dengan saldo sebenarnya. Kebiasaan ini membuat laporan keuangan lebih kredibel. Dengan begitu, saldo kas yang tercatat sesuai dengan saldo riil di bank.
Saat transaksi semakin kompleks, pemilik usaha tidak harus mengurus semuanya sendiri. Akuntan atau konsultan bisa membantu menyusun laporan sesuai standar akuntansi. Dukungan profesional juga memberi wawasan strategis untuk mengembangkan bisnis. Dengan cara ini, laporan keuangan tidak hanya rapi, tetapi juga menjadi alat pengambilan keputusan yang handal.
Categories
- BUMDes (123)
- UMKM (35)
- Portofolio BUM Desa (24)
- Meravi (11)
- Portofolio UMKM (12)
- Pelatihan (13)
- Pendampingan (8)
Recent Posts

4 Rahasia Menyusun Laporan Keuangan UMKM agar Usaha Lebih Terarah
27 Sep 2025
/By: admin

8 Peluang Bisnis Kopdes Merah Putih
23 Sep 2025
/By: admin

Bikin Usaha Lebih Dikenal Lewat Branding Online
20 Sep 2025
/By: admin

Penyelarasan Strategi dan Kebijakan KOPDES untuk Mengembangkan Ekosistem Bisnis di Desa
18 Sep 2025
/By: admin

Membangun UMKM Tangguh dengan Peningkatan Kapasitas SDM di Bidang Keuangan
18 Sep 2025
/By: admin
Tags
# Sinkronisasi
# Koperasi Merah Putih
# Koperasi
# Portofolio Pengembangan UMKM
# Portofolio Pengembangan BUM Desa
# meravi
# bumdes
ARTIKEL LAINNYA