Training of Trainers Pendamping Bumdes Batch 30, Peserta Langsung Praktek Pemetaan Bentang dan Studi Kelayakan Usaha (Part II)

Training of Trainers Pendamping Bumdes Batch 30, Peserta Langsung Praktek Pemetaan Bentang dan Studi Kelayakan Usaha (Part II)

Training of Trainers Pendamping Bumdes Batch 30, Peserta Langsung Praktek Pemetaan Bentang dan Studi Kelayakan Usaha (Part II)

Training of Trainers Pendamping Bumdes Batch 30, Peserta Langsung Praktek Pemetaan Bentang dan Studi Kelayakan Usaha (Part II)

Meravi.id – Training of Trainers pendamping Bumdes batch 30 berlangsung dengan lancar pada hari kedua berlokasi di Pendopo Meravi. 

Perlu diketahui bahwa Training of Trainers (TOT) batch 30 berlangsung selama selama 3 hari pada 27 sampai 29 Januari 2022. 

Tidak jauh berbeda dengan TOT sebelumnya TOT batch 30 diadakan di dua tempat yang berbeda yakni Pendopo Meravi dan kunjungan langsung ke Desa Pandowoharjo. 

Total peserta yang mengikuti acara TOT batch 30 sebanyak 8 orang yang berangkat dari latar belakang yang berbeda-beda. 

Baca Juga: Kolaborasi Hebat Meravi EO Bersama Shopee Untuk Optimalisasi Pemasaran Online Produk UKM Lokal!

Pada sesi pertama pemberian materi diisi langsung oleh Fandi Galang Wicaksana senior konsultan Bumdes.id. 

Pemberian materi terkait dengan pemetaan bentang dan studi kelayakan usaha meliputi beberapa item berikut ini yakni: 

-Pemetaan potensi dan pemilihan usaha BUM Desa

-Tata Kelola dan Manajemen Operasional

-Akuntansi dan pertanggungjawaban BUM Desa:

Perlu diketahui bahwa inovasi dapat dibagi menjadi dua yaitu bentang alam dan bentang sosial. 

Masing-masing desa atau BUM Desa tentunya memiliki bentang alam dan bentang sosial yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Hal ini dikarenakan perbedaan kondisi yang ada di setiap desa. 

Perlu diketahui juga bahwa level digitalisasi Bumdes:
  1. Satu : BUM Desa mampu menyusun katalog online untuk produk maupun layanan dengan spesifikasi dan harga yang jelas dan dapat diakses secara online lewat wesbsite dan sosial media
  2. Dua :  BUM Desa mampu memanfaatkan media sosial untuk sosialisasi, menarik perhatian, komunikasi dua arah, memperluas jaringan, membangun komunitas. 
  3. Tiga   : BUM Desa  mampu membangun dan menguatkan branding lewat kemampuan bercerita.
  4. Empat :  BUM Desa mampu memanfaatkan platform 2-commerce untuk memperluas jaringan dan meningkatkan penjualan.
  5. Lima : BUM Desa mampu membangun ekosistem integrated marketing channel.

Saat sesi diskusi berjalan dengan interaktif dari dua arah dan banyak peserta yang bertanya kepada pemateri. 

Materi dilanjutkan oleh Siti Hasna Fatimah terkait dengan Pengelolaan Keuangan Bumdes Menggunakan SAAB, Financial Reporting & Asset Management. 

Baca Juga: Perkuat Kerjasama! Meravi.id Bersama Pemerintahan Kecamatan Telen Selenggarakan Bimtek Tata Kelola BUM Desa

Perlu diketahui bahwa tujuan utama dari SAAB yaitu memberikan panduan untuk pencatatan dan pelaporan keuangan BUM Desa agar sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Setelah pemberian materi selesai peserta bertanya terkait beberapa hal yang masih berhubungan dengan materi yang diberikan seperti salah satunya: 

“Unit yang direncanakan sudah berjalan, apakah laporan keuangan harus dibuat susuai dengan periode tersebut?” 

Dijawab oleh pemateri dengan baik bahwa, Jika memiliki pihak ketiga, maka menyesuaikan kembali lagi pada pihak ketiga yang memberikan dana. 

Apabila penyertaan modal dari pemerintah maka dibuat sesuai pada keinginan desa apakah laporan keuangan tersebut.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi Kami