Pentingnya Pelatihan BUMN Guna Mengukur Dampak IFRS untuk Pelaporan BUMN

Meravi.ID ~ Pelatihan BUMN secara pasti dapat menjawab kesulitan BUMN di Indonesia dalam menerapkan International Financial Reporting Standard (IFRS). Mengingat masih banyak BUMN yang belum menerapkan IFRS itu sendiri. Hal ini sebagai bagian dari upaya mendukung pemerintah yang mewajibkan penerapan IFRS bagi semua BUMN, melalui Surat Edaran Kementrian BUMN No S-156/D4.MBU/2010.

Kewajiban ini bukan tanpa alasan, sebab hal ini dapat membantu BUMN agar lebih meningkatkan market value dengan menerapkan IFRS tersebut. Lalu apa saja yang akan Anda dapatkan dari pelatihan BUMN ini? Secara dasar, Anda akan mendapatkan penjelasan yang mudah untuk membedakan IFRS dengan PSAK (Pernyataan Standar Akutansi Keuangan) lama, mulai prinsip perubahan dari rules based menjadi principle based, penekananan pada professional judgement, penggunaan fair value, revaluasi, dan pengungkapan yang lebih luas.

Pelatihan BUMN juga menyajikan contoh-contoh agar peserta bisa menerapkan prinsip-prinsip tersebut dan mengetahui secara langsung apa perbedaan mendasar antara IFRS dan PSAK Lama. Lebih lanjut Anda akan dibimbing memadukan strategi dalam SOP Keuangan, agar menjadi panduan operasional bagi tim keuangan untuk mengelola transaksi dan menyusun laporan.

Anda akan dibagi kerangka untuk memahami dampak dari IFRS. Dampak IFRS akan berbeda-beda sesuai industri,seperti industri keuangan pada Bank paska adopsi IFRS, sangat terdampak oleh PSAK 50 dan PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan. Pun halnya dengan Industri Asuransi sangat terdampak dengan PSAK tentang kontrak asuransi, dan hampir semua BUMN akan terdampak dengan ketentuan PSAK 16 Aset Tetap dn PSAK 30 tentang SEWA. Lalu bagaimana menghadapi hal-hal tersebut? Anda akan lebih dalam memahami strateginya dalam Pelatihan BUMN ini secara langsung.

Hidup sebagai akuntan, mau tidak mau memaksa Anda untuk memahami bisnis. Maka penting untuk Anda ketahui cara memetakan proses bisnis dan melihat transaksi-transaksi apa yang terdampak dengan ketentuan IFRS, sebelum terlambat. Setelahnya Anda akan menyelami kebijakan akuntansi, hal ini penting untuk melihat adakah perubahan kebijakan akuntansi paska adopsi IFRS. Melalui pelatihan BUMN ini, Anda juga mampu melihat dan memahami format laporan keuangan serta menyesuaikan CoA.

Sebagaian besar masalah terbesar dari adopsi IFRS adalah perubahan dalam hal reporting. Oleh karena itu, seperti pelatihan sebelum-sebelumnya, Trainer akan memaparkan hasil risetnya untuk memetakan ketentuan reporting dengan pasal-pasal yang ada didalam PSAK. Pemaparan studi kasus penerapan IFRS di sebuah perusahaan menjadi poin plus yang akan Anda dapatkan di pelatihan BUMN ini.

Bagaimana strategi sebuah perusahaan yang dalam waktu singkat harus melakukan langkah-langkah untuk menubah sistem ke SAP (System Application and Product in Data Processing). Bayangkan banyaknya market value yang Anda dapatkan sebagai feedback melalui pelatihan BUMN ini, hanya dalam waktu yang cukup padat. Terlebih lagi, Anda akan dibekali dengan kunci sukses penerapan IFRS yang merupakan dukungan penuh dari manajemen puncak.

Baru setelahnya membentuk Task Force. Mengenai tantangan dan hambatan Task Force dan kiat sukses menyesuaikan SAP, akan dibahas lebih detil dalam pelatihan BUMN ini, sehingga laporan berbasis IFRS ataupun PSAK bisa tersaji secara otomatis di perusahaan Anda.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi Kami