Pelatihan Puskesmas BLUD

Pelatihan puskesmas BLUD menjadi penting, mengingat kualitas pelayanan yang harus disajikan pihak organisasi kesehatan fungsional saat ini masih kerap memancing keluhan masyarakat.

Untuk itu, Puskesmas yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan tempat membina peran serta masyarakat ini di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu, juga perlu memperbaiki pola manajemennya dari segi Rencana Bisnis dan Anggaran (RAB).

Pelatihan puskesmas BLUD melalui penyusunan RAB selain menghasilkan keuntungan dari segi pelayanan, juga mampu memancing banyak pasien. Apabila sudah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK-BLUD), sumber pendapatan puskesmas pun bisa beragam mulai dari APBN, APBD, hasil kerjasama, hingga hibah.

Anda juga tidak perlu menyetor pendapatan puskesmas ke rekening kas umum daerah berkat SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan). Dengan demikian, Anda bisa menggunakan pendapatan tersebut sebagai dana operasional tahun depan, hal ini jelas memudahkan Puskesmas dalam penggunaan anggaran.

Tidak seperti semula, Puskesmas hanya dapat membelanjakan pengeluaran sesuai dengan anggaran yang telah dibuat. Sehingga ketersediaan dana operasional bisa lebih terjamin, operasional kas lancar dan terjaga, dan bisa lebih meningkatkan kualitas pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat.

Tentu tak mengherankan, bukan, jika melalui pelatihan puskesmas BLUD pasien kemudian berdatangan karena melihat pelayanannya yang bagus. Terlebih dibarengi dengan kemungkinan pelanggaran aturan yang bisa ditekan.

Menyusul ketentuan PP23/2005 dan Perdirjen PB/36/2012 yang mewajibkan BLUD menyusun SOP Keuangan sebagai pedoman pengelolaan keuangan, terutama untuk area-area yang diberikan fleksibilitas, membuat Anda perlu mempertimbangkan pelatihan puskesmas BLUD ini.

Pasalnya, perlu Anda ketahui, masih banyak BLUD/BLU yang belum menyusun SOP Keuangan tersebut, sehingga menjadi temuan BPK atau Inspektorat. Ini peluang yang tidak boleh Anda lewatkan.

Pelatihan puskesmas BLUD ini juga menyajikan laporan keuangan SAK yang merupakan hal baru bagi BLUD, terlebih lagi pejabat keuangan dan jajarannya di Puskesmas BLUD hampir tidak ada yang berlatarbelakang akuntansi. Wajar bila hal ini lantas menjadi kendala teknis bagi pejabat keuangan dan jajarannya, termasuk bendahara dalam menyusun Laporan Keuangan SAK.

Menyusun Laporan Keuangan SAK secara manual memang tidak mudah bagi bendahara puskesmas, namun dengan dibantu tools berupa aplikasi PPK BLUD, menyusun Laporan Keuangan menjadi hal yang mudah dan cepat.

Menyusun Laporan Keuangan SAK semester 1 dapat dengan mudah dilakukan menggunakan bantuan aplikasi PPK BLUD dengan didampingi oleh tim khusus BLUD. Menyusun Laporan Keuangan SAK dapat dikatakan mudah, karena yang harus dilakukan oleh puskesmas hanya menginput data keuangan (BKU) penerimaan dan pengeluaran selama semester 1.

Hanya dengan melakukan input data penerimaan dan pengeluaran ke dalam aplikasi PPK BLUD, banyak output pelaporan keuangan yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut, salah satunya adalah  Laporan Keuangan SAK BLUD.

Tentu saja hal ini akan sangat meringankan beban kerja masing-masing bendahara penerimaan, maupun pengeluaran di masing-masing Puskesmas.

Pelatihan Puskesmas BLUD juga menghadirkan pelatihan BLUD yang sesuai SPIP dan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia. Sehingga apabila ada indikasi keuangan, bisa diselesaikan di pihak internal.

Dalam struktur organisasi, dewan pengawas adalah internal, karena masih dalam ruang lingkup daerah. Dewan pengawas diambil dari berbagai pihak untuk memihak kita.

Puskesman juga bukan organisasi privat, tetapi publik. Sudah menjadi keharusan jika laporan keuangan bisa dilihat siapa saja, karena dasar sumber dananya dari masyarakat. Maka batasan internal dan eksternal dalam konteks organisasi publik, maka seharusnya solid.

Sebaiknya kita menemukan sebanyak mungkin masalah supaya bisa memperbaiki agar tidak menjadi temuan, jika semakin sedikit temuan audit eksternal, maka kinerja SPI semakin baik, SPI adalah alat untuk mengamankan pimpinan.