Pelatihan Kewirausahaan Baktiku Negeriku Telkomsel Undang Bumdes.id

Pelatihan Kewirausahaan Baktiku Negeriku Telkomsel Undang Bumdes.id

MERAVI.ID – Pelatihan Kewirausahaan digelar Telkomsel di Surabaya, akhir Februari lalu. Bertempat di Lantai 17 Gedung Menara BRI, ini adalah pelatihan kewirausahaan untuk para karyawan Telkomsel yang mendaftarkan diri sebagai volunter untuk terjun ke desa mengembangkan kewirausahaan bagi warga.

Untuk membekali para sukarelawan yang akan turun ke desa, Telkomsel mengundang pemateri dari Bumdes.id. Bumdes.id adalah lembaga yang fokus mendorong ekonomi pedesaan melalui BUMDes dan berbagai lembaga ekonomi yang ada di desa, melakukan social education melalui portal Bumdes.id, membuka berbagai paket pelatihan, pendampingan dan konsultan untuk BUMDes.

Hadir sebagai pembicara pada Pelatihan Kewirausahaan ini Ari Aji HS, Manajer Integrated Media Channel PT Syncore Indonesia. Bumdes.id adalah salahsatu media yang dikelola departemen ini. Pada paparannya Ari Aji menjelaskan, desa memiliki potensi yang luar biasa. Dari kacamata investasi, terbukti ratusan BUMDes berhasil menciptakan omset besar dan mampu membukukan berpendapatan di atas Rp. 1 Miliar per tahun.

Di belahan yang lain, ratusan desa berhasil menyelesaikan beragam masalah yang selama bertahun-tahun mendera warga desa seperti kekeringan dan sampah. Dengan gemilang desa-desa itu mengelola perusahaan air bersihnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan warga. Hasilnya, tak hanya kekeringan yang berhasil di atasi tetapi perusahaan itu juga membukukan keuntungan yang fantastis. Misalnya, BUMDes Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta yang berhasil membukukan keuntungan di atas Rp. 6 miliar per tahun.

Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, membangun Kampoeng Mataraman, rumah makan bernuansa tradisional, berhasil meraup keuntungan Rp. 3,8 miliar pada 2018 lalu. Prestasi menakjubkan pada usaha wisata kuliner juga dilakukan Desa Pujon, Malang yang kini menjadi salahsatu ikon wisata Kota Malang. Bagaimana dengan kewirausahaan desa?

Wirausaha sesungguhnya sama sekali bukan tema baru bagi warga desa. Sebagian besar warga desa bahkan hidup dengan mengandalkan wirausaha dengan menjadi pelaku UMKM. Hanya saja, berbagai keterbatasan kehidupan desa, berbagai usaha yang dilakukan warga desa menjadi sulit berkembang.

Keterbatasan yang paling utama adalah keterbatasan kualitas SDM dan akses pasar. Padahal pada era sekarang ini, akses pasar sudah terbuka lebar berkat kehadiran internet dengan sistem ekonomi digitalnya. Warga desa harus bisa mengikuti perkembangan ini karena akan membuka jaringan pemasaran dan akses mereka terhadap jaringan konsumen yang lebih luas.

“ Ada banyak fakta yang bagaimana anak-anak muda di desa bisa membangun usaha berbasis pemasaran online dari desa. Ini harus didorong untuk dikembangkan menjadi gerbang pemasaran produk desa dalam skala yang luas,” kata Aji.

Untuk menuju ke sana maka para pelaku usaha di desa harus didorong memiliki jiwa kewirausahaan seperti kreatif, percaya pada kemampuan diri dan berani mengambil resiko untuk masuk ke pusaran ekonomi yang lebih luas. Mereka juga harus membangun tradisi baru yakni mengikuti perkembangan jaman dengan mengakses informasi dari perangkat yang kini sudah merambah desa. Dengan begitu, para pelaku UMKM bisa memasuki pusaran ekonomi yang lebih besar dan luas.(adji/meravi)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi Kami